BCA Syariah : Bank Syariah Andalan Indonesia
PT. Bank BCA Syariah (BCA Syariah) bertekad untuk menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat Indonesia di tahun 2011. Anak Usaha PT Bank Central Asia Tbk (BCA) ini melanjutkan strategi bisnis yang sudah terjalin di 2010 sambil terus melakukan inovasi baru.
______________________________________________________________________________________________
Direktur Bisnis BCA Syariah John Kosasih mengemukakan, BCA Syariah akan tetap fokus di bisnis Small Medium Enterprise and Commercial. BCA Syariah pun terus berupaya memberikan pelayanan dan produk yang sesuai dengan kebutuhan dan ekspektasi masyarakat. “Kami akan membuka 10 Unit Layanan Syariah di Jakarta dan Surabaya serta meningkatkan pelayanan fitur ATM. Selain itu kami pun akan melakukan aliansi dengan Jaringan ATM Prima (PT.Rintis Sejahtera) di kuartal pertama 2011,” ungkapnya.
John menegaskan BCA Syariah terus melakukan optimalisasi sinergi dengan BCA untuk kenyamanan bertransaksi nasabah. Nasabah BCA Syariah dapat menggunakan jaringan ATM dan Debit BCA yang ada di manapun dan melakukan setoran tunai di setiap kantor cabang BCA secara gratis. Seiring dengan arah kebijakan strategis, ke depan BCA Syariah akan mengembangkan inovasi bisnis baru di bidang Micro Banking di kuartal kedua 2011.
BCA Syariah pun akan mengembangkan Sumber Daya Manusia dan infrastruktur yang handal sebagai penyedia jasa keuangan syariah. Dengan begitu BCA Syariah semakin mampu memahami kebutuhan dan memberikan layanan yang lebih baik bagi nasabah, baik dalam penyelesaian pembayaran, penghimpunan dana dan pembiayaan bagi nasabah perorangan, mikro, kecil dan menengah.
Pada tahun 2010, BCA Syariah sudah berhasil melampaui beberapa target kinerja keuangan. Bank yang dahulu bernama PT Bank UIB ini resmi beroperasi menjadi bank syariah sejak 5 April 2010. Sekedar informasi, BCA efektif mengambil alih PT Bank UIB per 12 Juni 2009.
Sejak April 2010, total aset BCA Syariah bertumbuh 22,89% p.a. menjadi 873,9 miliar pada akhir Desember 2010. Sedangkan untuk total pembiayaan BCA Syariah per akhir Desember 2010 mencapai Rp 434 miliar atau 28,1% p.a. sejak April 2010. Adapun total pendanaan BCA Syariah per akhir Desember 2010 meningkat menjadi Rp.556,8 miliar.
Lalu untuk rasio pembiayaan macet atau net non performing financing (net NPF) turun dari 1,42% di Maret 2010 menjadi 0,15% di akhir Desember 2010. Hal ini menunjukkan bahwa BCA Syariah tidak sekedar tumbuh namun juga sangat memperhatikan kualitas aktivanya. Untuk Capital Adequacy Ratio (CAR) naik dari 64,5% di akhir Maret 2010 menjadi 76,6% di akhir Desember 2010 yang artinya aspek permodalan BCA Syariah masih sangat mendukung untuk melakukan ekspansi usaha ke depan.______________________________________________________________________________________________
Contact Ali Murtadlo HP : 081228035910
Email : alimurtadlo@bca-kcu-kudus.webasyst.net___________________________________________________________________________________________________________________________________
GO TO BI BI
GO TO POS BERSAMA
Inflation Targeting | SDDS | Stabilitas Keuangan | Basel II | Museum | Edukasi | LKPB | Pelayanan Kas | Lelang Barang & Jasa |
Laporan Perekonomian Indonesia Laporan Kebijakan Moneter Kajian Stabilitas Keuangan Perkembangan Sistem Pembayaran Kajian Ekonomi Regional (32 Provinsi) |